Langsung ke konten utama

Postingan

Merindukanmu

Sehari telah berlalu Kini aku sangat merindu Kau yang tak di sisiku Jauh dari jangkauanku Betapa sulitnya menghapus jejakmu Yang selalu hadir di setiap langkahku Bayanganmu menari nari di mataku Kenangan tentangmu bertebaran di pikiranku Bahkan aroma tubuhmu selalu tercium Seolah kau hadir disampingku Kucoba menyibukkan diri tuk lupakanmu Namun apa daya,, Hati dan pikiranku selalu tertuju padamu Hampa.. Kini yang kurasa Apakah kau merasakan hal yang sama? Ataukah kau baik baik saja? Kurasa, aku yang tak baik baik saja..
Postingan terbaru

Memgapa?

Kapan banjir bandang ini akan surut? Bagaimana cara untuk menghentikannya? Mengapa ini harus terjadi? Siapa yang patut untuk dipersalahkan? Apa penyebab semua ini? Dimana letak akar semua ini? Ketika ekspektasi tak menjadi realita Ketika rencana hanyalah sebuah kata Ketika harapan hanya sebuah khayalan Tetaplah tersenyum menatap dunia Berharap esok akan lebih bahagia Bahagia yang sebenarnya bukan hanya dalam angan..

Bunga

Bunga.. Kenapa kau begitu indah? Kenapa kau begitu menawan? Seakaan magnet yang memikat Mempesona setiap insan yang melihat Bunga.. Kebahagiaanmu takkan sirna Kau tidak akan merasa kesepian Karena kumbang ingin selalu mendekat Bahkan tak ada yang menolak untuk terpikat Bunga.. Keindahanmu tak pernah lekang Keharumanmu selalu terbayang Kecantikanmu selalu menggoda Keelokanmu tak terbantahkan Bunga.. Pernahkah kau merasa sedih? Saat ada yang datang melukai Memetikmu tanpa permisi Lalu mencampakanmu dengan ironi Bunga.. Mereka hanya tak tau arti hadirmu Janganlah engkau terluka dan mengeluh Hanya segilintir yang membencimu Mereka iri dengan kecantikanmu Bunga.. Kau cantik apa adanya Tanpa perlu untuk berubah Berubah hanya akan membuat lupa  Siapa dirimu yang sebenarnya Bunga.. Sadarlah, banyak yang memujamu Merawatmu dengan hati yang tulus Tak ingin engkau patah dan jatuh Dan berharap yang terbaik untukmu

Rinduku

Aku tak pandai merangkai kata Hanya sekedar ingin tuangkan rasa Rasa rindu yang menyeruak Ingin menembus dinding jarak Jarak yang membuat hati bertema sepi Layaknya bumi tanpa mentari Langit yang ditinggal sang bulan pergi Bahkan bintangpun enggan menyinari Taukah engkau rasa ini semakin menggebu Tak ingin menghilang bagai butiran debu Bahkan hujanpun berseru setuju Tak ingin kehilangan hadirnya sang mendung Kutulis sepenggal kata ini hanya untukmu Tuk mewakili rasa rinduku Yang berharap akan hadirmu Dan melihat senyum indahmu..

Maafkan Aku

Dia bilang, aku menangis untuk cari perhatian Dia bilang, tangisanku tak ada gunanya  Namun tahukah kamu? Aku menangis karenamu Menangis menang tak ada gunanya  Namun hati ini terasa sesak Tak mampu lagi untuk menahan Segala resah yang terpendam  Ratusan air mata yang menetes Merupakan luapan kesedihan Dan juga penyesalanku Maafkan aku yang membuatmu seperti ini Maafkan aku yang terlalu bodoh Kumohon maafkan aku

Maaf

Maaf Sebuah kata klise yang sering kuucapkan Mungkin terdengar seperti sebuah alasan Tanpa adanya sebuah ketulusan  Namun, sungguh ini tulus kuucapkan Dari hatiku yang terdalam Terdapat beribu rasa penyesalan Yang begitu menyesakkan dada Semua kesalahan yang kutorehkan Mungkin takkan sembuh hanya dengan satu kata  Namun apa daya, itu yang mampu untuk kuucap Dengan setulus hati aku berkata Mohon maaf yang sebesar-besarnya Atas segala luka yang kutaburkan